Berbagi info lowongan kerja terbaru,beasiswa terbaru,kumpulan doa sehari-hari,design rumah minimalis modern sederhana,motivasi,inspirasi,nama anak,nama bayi
Pernahkah kita melihat seorang dokter tapi cacat fisik?
Mungkin akan terdengar aneh, secara dokter biasanya mempunyai wajah yang
rupawan, fisiknya bagus dan terawat dan dari golongan orang kaya.
Tapi ini memang beda, Ji Zhengyong namanya, seorang dokter yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran manusia.
Pria ini mempunya kisah yang sangat inspiratif bagi semua orang,
selain tidak pernah terhenti semangatnya, ia juga berhati mulia menolong
sesama manusia. Berikut kisah dokter Ji Zhengyong
1Karena Kecelakaan Dahsyat
seputarriau.co
Satu
kaki itu merupakan akibat kecelakaan mobil yang dahsyat yang dialami Ji
Zhengyong, jadi bukan merupakan cacat dari lahir. Kecelakaan tersebut
membuat ia benar-benar frustasi, kerasnya benturan membuat kakinya harus
diamputasi.
Zhengyong tak bisa menolak dan harus kehilangan salah satu kakinya.
Ia merasa sedih, kecewa berat, dan yang ada dalam otaknya hanya
penyesalan. Saking beratnya beban itu, ia sempat berhenti sekolah selama
setahun.
2Satu Kaki Berjuta Semangat
dailymail.co.uk
Awalnya
berjalan sangat susah, berat dan membuat ia frustasi. Ia sedih
bagaimana mungkin melanjutkan impiannya dengan satu kaki, secara
berjalan pun sangat susah. Tapi akhirnya dia kembali bisa berjalan
dengan perjuangan yang berat.
Berkat dukungan moril keluarganya juga, zhengyong akhirnya tidak
patah semangat, ia akhirnya berubah pikiran. Ia mau melanjutkan sekolah.
Ia memilih di sekolah kesehatan jurusan pengobatan tradisional
Tiongkok.
Lalu, melanjutkan pendidikan medisnya itu di Yuzhou University di
Chongqing. Walau hanya dengan satu kaki pada tahun 2003, ia bisa lulus
dari jurusan kedokteran dan memilih menjadi dokter di kampung
halamannya.
3Hati Mulia Seluas Samudra
Kekurangan
fisik bukanlah hambatan bagi zhengyong, ia justru banyak membantu
sesama manusia, bahkan hebatnya ia memiliki ciri khas yangberbeda dengan
dokter-dokter lain.
Zhengyong mengabdi menjadi dokter di desa Jinxin dekan Chongqing,
sudah 12 tahun ia mengabdi, ciri khas zhengyong adalah dokter ini
mendatangai pasien di rumahnya jika ada yang sakit.
Dengan satu kaki itu ia menapakkan langkahnya, bermodal seperangkat
peralatan medis dan tongkat untuk membantunya berjalan menemui semua
pasiennya yang rata-rata sudah manula. Dengan sabar dan kasih sayang
zhengyong merawat mereka.
Zhengyong tidka bisa berjalan cepat, ia sering jatuh ketika harus
berjalan cepat, tapi hatinya yang besar, ia tidak memperdulikan itu,
bagi zhengyong pasien lebih membutuhkannya, ia tidak terllau peduli
dengan jatuhnya.
Kemuliaan hati Zhengyong tak berhenti di situ. Saat memberikan
pelayanan medis, ia kerap memeriksa pasien secara gratsi bagi pasien
yang kurang mampu atau miskin. Hal ini dibenarkan oleh pasien zhengyong
yang bernama Qin Tiansu.
Karena totalitas, kepedulian, dan sikap sosialnya itu, Zhengyong
sempat dianggap ‘malaikat penyelamat’ oleh warga desa Jianxin. Ia
menjadi sosok yang sangat dihormati hingga akhirnya diliput banyak
media. Tapi Zhengyong menegaskan, bukan itu yang ia cari.
“Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dokter lakukan,” ucap dia.
“Kepercayaan dari warga adalah hadiah terbesar bagi saya. Melayani
mereka hingga sembuh itu jauh memuaskan. Itu adalah bayaran dari kerja
keras saya selama sekolah,” pungkasnya.
Begitulah kisah Ji zhengyong, dengan keterbatasan ia tidak pernah
menyerah, justri malah ia bermanfaat bagi sesamanya. Lalu bagaimanakah
dengan kita? Sudahkah kita bermanfaat bagi sesama?
Semoga mampu menginspirasi kita.