Pernahkah
kita berpikir bahwa ada jutaan makhluk hidup diluar sana yang tidak
bekerja namun tetap bisa menjalani hidup? Ya, begitulah Allah menjamin
rezeki setiap mahkluknya agar setiap hari tetap bertahap hidup setiap
hari.
Demikian
pula pada manusia. Ada berapa banyak tuna karya yang tercatat tidak
bekerja namun tetap bisa melanjutkan kehidupannya. Pada intinya, Allah
SWT sudah menjamin rezeki. Pemberian Allah ini tidak akan tertukar atau
direbut oleh orang lain.
Namun rezeki hanya bisa tertahan. Terkadang Allah begitu lama memberikan
rezeki yang sudah seyogyanya diterima. Bukan tanpa alasan, karena
ternyata tertahannya rezeki juga diakibatkan diri pribadi. Sebenarnya
apa yang membuat rezeki ini tertahan? Berikut ulasannya.
Ternyata yang banyak menahan rezeki seorang hamba adalah dosa. Ada
banyak hadist NabI Muhammad SAW yang menjelaskan tentang hal ini. Salah
satunya adalah Hadist Riwayat Ahmad berikut ini.
“Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.” (HR Ahmad).
Ada
pula hadist lain yang menyiratkan hal serupa. “Tiada suatu kaum menolak
mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik
(kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani).
Dalam
konteks hadist ini dosa yang dimaksud adalah mereka yang tidak membayar
Zakat Mal-nya. Sehingga Allah menurunkan peceklik dan gagal panen
sehingga manusia jauh dari rezekinya. Padahal Allah sudah menjamin
rezeki setiap hambanya.
“Tidak ada satu hewan melatapun di muka bumi kecuali Allah menjamin rezekinya.” (Q.S.Hud : 6)
Diantara
kita mungkin sering mengalami hal ini. Dalam satu kondisi kita
melakukan dosa, misalnya saja berbohong kepada istri, menyakiti hati
orang lain, atau yang paling parah adalah berzina, maka bisa dipastikan
pada hari berikutnya, kita akan mengalami situasi yang menjauhkan diri
dari rezeki.
Bisa
saja client yang batal membeli barang atau atau memakai jasa kita,
permasalahan yang dapat menjauhkan diri dari rezeki dan persoalan hidup
lainnya yang terasa begitu runyam. Padahal kompetesnsi yang dimiliki
dibanding yang lain lebih bagus, namun rezeki tidak kunjung mendekati.
Jadi
konsepnya, setiap manusia sudah dijamin rezekinya, nominalnya pun tidak
pernah tertukar. Rezeki ini akan terus mengalir kepada manusia setiap
hari, dia hanya akan tertahan ketika manusia memiliki banyak dosa. Jadi
jika saat ini rezeki belum lancar, sebaiknya introspeksi diri, tentang
dosa yang sudah dilakukan selama ini.
Nah
agar rezeki bisa kembali lancar, maka kita terlebih dahulu menghapus
dosa-dosa tersebut. Caranya adalah dengan beriistigfar kepada Allah.
Memohon ampunan memang menjadi cara jitu agar kembali diperhatikan Allah
SWT.
“Mohonlah
ampunan kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak
harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengadakan
sungai-sungai “ (Nuh (71) :10-12).
“Maksudnya,
jika kalian telah bertaubat dan beristighfar kepada Allah serta taat
kepada-Nya, Dia pasti memperbanyak rezeki kalian dan memberi minum
kalian dengan berkah dari langit serta menumbuhkan dan mengalirkan susu
binatang ternak serta akan memberikan harta yang banyak, dan anak yang
banyak. Lalu Allah akan menjadikaan bagi kalian kebun-kebun yang
didalamnya beraneka ragam buah-buahan, yang mengalir di sisinya
sungai-sungai“ (Ibnu Katsir Jilid 4 halaman 371).
Semoga
kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang beristigfar setiap hari,
memohon ampunan kepada Allah SWT, agar dipermudah dalam semua kondisi
yang dialami.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN