Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump sempat melontarkan beragam pernyataan yang menghawatirkan umat muslim.
Dia pernah mengemukakan gagasan untuk memantau masjid-masjid di AS. Juga
melakukan pendataan khusus terhadap warga muslim di negeri Paman Sam,
sebagai langkah melawan terorisme.
Hal ini mengingatkan publik akan praktik diskriminatif rasialis yang
terjadi kepada warga Amerika keturunan Jepang pada masa perang dunia
ke-2.
Sebuah iklan layanan masyarakat pun dibuat menentang sejarah yang ditakutkan akan kembali terjadi.
Lewat video berjudul #dontnormalizehate yang menceritakan pengalaman
masa kecil Kuromiya, wanita 89 tahun yang pernah jadi korban kamp
pengasingan 1942 silam.
Di akhir video, wanita itu mencopot make up prostetik yang membalut wajahnya dan berubah menjadi seorang wanita muslim.
Kisah tersebut nyata. Diperankan oleh artis kelahiran Pakistan, Hina
Khan, untuk membuka mata warga Amaerika akan kemiripan kisah keduanya.
” Jangan biarkan sejarah terulang,” kata sang aktris di akhir video.
Video iklan layanan masyarakat tersebut didanai oleh Katy Perry yang bertindak selaku produser eksekutif.