Hmmm... Mbak, baik - baiklah berbincang dengan dia saat makan malam ya. Biasanya pria akan lebih terbuka di meja makan.
Semua orang selalu bilang, dibalik suami yang sukses ada seorang istri yang menompang, tapi apakah kalimat ini selalu adil?
Aku menikah dengan suamiku setelah berkenalan 1 tahun. Tahun berikutnya kami dianugrahkan seorang putri yang cantik.
Namun karna desa ini tidak begitu ada lapangan pekerjaan, suamiku akhirnya memutuskan untuk bekerja di luar.
Aku ditinggal di rumah bersama mertua yang sudah susah berjalan dengan putriku yang masih kecil.
Karna saran komunikasi yang terbatas, aku jadi jarang menghubungi suamiku yang bekerja di kota.
Aku tahu, dia bekerja untuk keluarga ini, jadi aku menggunakan hidup aku untuk menjaga keluarganya.
Tahun pertama, setiap bulannya dia mengirimkan uang bulanan. Mungkin karna dia lahir dan besar di keluarga yang keras,
jadi dia tidak
begitu bisa mengungkapkan ekspresi cintanya. Surat yang dia tulis hanya
bertuliskan,"Kamu baik - baik ya di sana, aku baik - baik aja kok di
sini! Ada masalah harus bilang - bilang ya, maaf merepotkan dirimu..."
Dengan kalimat yang pendek tersebut, itu memberi aku kekuatan untuk tetap bertahan! Karena aku tak pernah menyesali menikah dengannya!
Satu hari, aku mendapatkan kabar dari temen kerjanya berupa surat. Surat itu menuliskan suamiku kabur bersama bos.
Sejak saat itulah, suamiku bagaikan air yang menguap, dia menghilang begitu saja...
Aku melaporkan kejadian ini ke polisi untuk mencari suamiku,
bahkan mertuaku menyarankan aku untuk menyerah, mungkin dia sudah tak ada di dunia ini lagi,
tapi aku merasa tidak mungkin, pasti dia belum mati dan pasti bisa ditemukan.
Bagaimana mungkin aku membiarkan putriku tidak ada ayah!
Namun pencarian ini 8 tahun lamanya... Sampai mertuaku aku antarkan ke pintu surga.
Aku sedih, karna suamiku tidak bisa melihat mamanya untuk terakhir kalinya. Aku terpaksa membereskan barang - barang mama sendiri.
Pas aku membereskannya, ada sebuah surat yang dikirim oleh suamiku!
Aku tak pernah melihatnya! Aku langsung membacanya dan disitulah aku marah besar!
Surat itu menjelaskan, suamiku ternyata menjadi suami putri bosnya dan sedang dalam perjuangan mengambil ahli perusahaan!
Ketika dia sudah ambil ahli, dia akan bawa mama tinggal bersama dia!
Aku tak terima! Masa dia bisa meninggalkan aku begitu aja dan pergi dengan wanita lain!?
Aku sudah menghabiskan 8 tahun untuk mencarinya, sekarang aku akan menggunakan 8 tahun agar dia tak lagi dapat mencariku kembali bersama dengan peninggalan mamanya!
Dengan kalimat yang pendek tersebut, itu memberi aku kekuatan untuk tetap bertahan! Karena aku tak pernah menyesali menikah dengannya!
Satu hari, aku mendapatkan kabar dari temen kerjanya berupa surat. Surat itu menuliskan suamiku kabur bersama bos.
Sejak saat itulah, suamiku bagaikan air yang menguap, dia menghilang begitu saja...
Aku melaporkan kejadian ini ke polisi untuk mencari suamiku,
bahkan mertuaku menyarankan aku untuk menyerah, mungkin dia sudah tak ada di dunia ini lagi,
tapi aku merasa tidak mungkin, pasti dia belum mati dan pasti bisa ditemukan.
Bagaimana mungkin aku membiarkan putriku tidak ada ayah!
Namun pencarian ini 8 tahun lamanya... Sampai mertuaku aku antarkan ke pintu surga.
Aku sedih, karna suamiku tidak bisa melihat mamanya untuk terakhir kalinya. Aku terpaksa membereskan barang - barang mama sendiri.
Pas aku membereskannya, ada sebuah surat yang dikirim oleh suamiku!
Aku tak pernah melihatnya! Aku langsung membacanya dan disitulah aku marah besar!
Surat itu menjelaskan, suamiku ternyata menjadi suami putri bosnya dan sedang dalam perjuangan mengambil ahli perusahaan!
Ketika dia sudah ambil ahli, dia akan bawa mama tinggal bersama dia!
Aku tak terima! Masa dia bisa meninggalkan aku begitu aja dan pergi dengan wanita lain!?
Aku sudah menghabiskan 8 tahun untuk mencarinya, sekarang aku akan menggunakan 8 tahun agar dia tak lagi dapat mencariku kembali bersama dengan peninggalan mamanya!
