Dari Ayyas bin 'Abdullah bin Abu Dzubab: Rasulullah Saw. bersabda,
"Jangan memukul hamba (perempuan) Allah Swt." Kemudaian, Umar bin
Khathab mendatangi Rasulullah Saw. seraya berkata, "Kadang-kadang kaum
perempuan berbuat durhaka kepada suami mereka. Umar meminta keringanan
agar dibolehkan memukul mereka. Namun sejumlah perempuan mendatangi
istri-istri Nabi Saw. dan mengadukan perlakuan suami mereka. Oleh karena
itu, Rasulullah Saw. bersabda, "Bayak perempuan menemui istri-istri
Muhammad untuk mengadukan perlakuan suami mereka. Suami-suami seperti
itu bukanlah orang-orang terbaik." (H.R. Abu Dawud, Ibn Majah, Al
Darimi, Ibn Hibban, dan Al Hakim)
Namanya Sony, mantan penjudi yang ingin mengubah nasibnya. Bersama, Anna – istrinya, ia mencoba membuka usaha kecil-kecilan.
"Kami punya satu toko kecil dan ada empat unit rental playstation. Itu
saya bersyukur, bagaimana dari rental playstation bisa menghidupin
kami," ujar Sony.
Sesekali ia tergoda juga untuk melakukan kebiasaan lamanya. Namun tampaknya Anna tidak suka dengan apa yang Sony lakukan.
"Saya cuman bisa nangis, gitu aja. Ya pasti kecewa lah, pasti kecewa.
Tetapi ya… kebetulan saya memang ngga punya orangtua gitu kan. Orang tua
saya udah meninggal. Saya pikir saya harus kemana? Ya udah, ini hidup
saya yang harus saya jalani," kata Anna R. Sinaga, istri dari Sony.
Di tahun yang sama pula, sebuah panggilan telepon mengusik kehidupan keluarga mereka.
"Ya, pada umumnya kita ditelepon sama perempuan, pasti kita respek balik," aku Sony.
Anna yang mendengar bunyi telepon suaminya itu bertanya kepada Sony,
siapakah orang yang meneleponnya. Dengan santai, Sony pun menjawab bahwa
itu adalah panggilan salah sambung. Anna pun tidak banyak bertanya lagi
dan mempercayai apa yang dikatakan sang suami tercintanya.
Namun di luar dugaan, tanpa sepengetahuan Anna panggilan telepon salah
sambung itu berlanjut menjadi sebuah hubungan yang serius Sony tergoda
untuk melakukan perselingkuhan.
"Karena ya dia mau mengerti, mau denger curhat saya. Mau denger apa yang
saya mau saya sampaikan kepada dia, masalah rumah tangga saya," ungkap
Sony menjelaskan alasan mengapa ia mau berselingkuh dari istrinya.
Tidak perlu waktu lama, Anna pun mengetahui apa yang dilakukan suaminya. Ia pun menjadi marah karena hal itu.
Imam Al-Ghazali - seperti dikutip dalam Al-Lulu’ wa Al-Marjan karya
Muhammad Fu’ad Abdul-Baqi, h. 194 - berkata, “Salah satu kewajiban suami
terhadap istri adalah memperlakukannya dengan baik. Perlakuan baik
kepadanya bukan hanya tidak menyakitinya, melainkan juga bersabar atas
perilaku buruk, kelambanan, dan kemarahannya untuk meneladani Rasulullah
Saw. Ketahuilah bahwa ada istri beliau yang mengejek beliau dengan
mengulang perkataannya dan ada pula yang tidak memperdulikan beliau
hingga malam. Lebih dari itu, laki-laki dapat lebih bersabar atas
perilaku buruk istri dengan humor yang bisa menyenangkan hatinya.”
Rasulullah Saw. bersabda, “Aku ingatkan kepada kalian tentang hak dua
orang yang lemah, yaitu anak yatim dan perempuan.” (HR Imam Ahmad, ibn
Majah, dan Al-Hakim)
"Bagaimana sih perasaan melihat suami kita lagi telepon-teleponan gitu;
hancur, nangis gitu, tapi dia pintar gitu merayu saya bagaimana caranya
meredakan saya punya amarah gitu" imbuh Anna.
Janji tinggallah janji. Disaat Anna hamil anak kedua, hubungan Sony dengan wanita selingkuhannya itu ternyata semakin jauh.
"Akhirnya dia pergi. Sore jam 5, dia telepon, "mah, sekarang aku di
rumah bapak di Lampung. Mobil gak ada. Aku pengin pulang tapi gak ada
mobil," katanya. Beberapa hari kemudian mau mengaku bahwa dia di
Kalimantan. Dia pergi. Saya juga minggat dari rumah, bawa anak, Richard,
yang paling besar dengan hamil yang besar," kata Anna.
Menyadari istrinya pergi dari rumah, Sony pun menjemput rumah dimana istri dan anak mereka tinggal.
"Sebagai laki-laki yang baik hati, yang menutup topengnya, ya kita
bermanis mulut kepada istri saya dan menjemput dia. Pas dia pulang,
besoknya anak kami lahir. Ya kelakuan saya ya kambuh lagi," tandas Sony.
Sungguh kejam kelakuan Sony. Di saat istri dalam proses pemulihan, Sony
membuat perbuatan yang sangat nekat, yakni meminta izin kepada Anna
untuk menikah lagi.
Mendengar ucapan sang suami, Anna pun terkaget. Ia tidak menyangka Sony
akan berkata seperti itu kepadanya. Dengan kekecewaan sangat, ia
meninggalkan sang suami dari ruangan dimana mereka bercengkrama.
Melihat sikap sang Istri, Sony bukannya bersedih, tetapi justru ia senang dengan hal itu.
"Rasanya enjoy aja, tenang. Kayaknya ada satu kemenangan di hati saya
untuk menyiksa hati saya. Saya tahu itu memukul ke hatinya yang paling
dalam, tapi saya cuek aja, tetap enjoy," papar Sony.
Anna yang saat itu batinnya terluka, mendatangi Tuhan dalam doa.
"Saya meminta kelegaan ke Tuhan. Saya merasa sesak dengan apa yang
terjadi di dalam hidup saya. Memikirkan suami begitu, memikirkan
anak-anak gitu. Jadi menangis ke Tuhan gitu, jadi benar-benar itu doa.
Menangis ke Tuhan, "oh Tuhan Yesus, mengapa suamiku begini?" ujar Anna.
Sementara Anna bergumul dalam doa, Sony yang sudah ingin menikahi selingkuhannya mendatangi paranormal.
"Alasan saya pergi ke dukun ya untuk merubah hidup dan untuk supaya saya bisa nikah lagi," seloroh Sony.
"Saya percaya aja bahwa kekuatan itu akan turun," tambah Sony
Saat Sony diberikan kekuatan oleh dukun itu, tiba-tiba dia mendapat sebuah mimpi.
"Hingga kenyataannya, nol. Masak di mimpi saya itu, saya dibodohin. Saya
juga didukunin. Jadi saya juga dibikin nurut," ucap Sony.
Perselingkuhan maupun keterlibatan Sony dalam perdukunan ternyata
membawa kehancuran dalam keluarganya.
"Kondisi kami, saya itu dalam suatu keterpurukan, seperti sudah tidak
ada pengharapan. Saya sudah jenuh dengan semua ini. Kesalahan yang
berulang-ulang dilakukan lagi. Saya mendengar suatu suara yang bilang
bahwa "Nak, bertobatlah. Waktu kamu gak lama lagi"; "Ya, Tuhan saya mau
bertobat. Saya teriak kepada Tuhan, "Tuhan kasih saya jalan untuk
merubah kehidupan saya". Ketika saya mendengar suara itu ada sukacita
yang sangat luar biasa" tandas Sony. Niatnya untuk berubah, Sony
buktikan. Di suatu pertemuan, Sony mengalami sesuatu yang membuatnya
tersentuh.
"Ibadah lagi berjalan, di mimbar sedang ada satu pemulihan pernikahan yang diteguhkan kembali" kata Sony.
"Ada pembicara ngomong, "suami-istri silahkan berpelukan gitu.
membereskan ya mungkin ada yang sakit hati" begitu katanya. Langsung
kita merasa tertuduh gitu. Sebelumnya, kan kami ada percekcokan, ada
kata-kata cerai gitu. "Kamu suami, sayangilah istrimu gitu, kamu istri
maafkanlah apa yang telah terjadi masa lalu gitu". Dia pegang tangan
saya, dia lihat saya gitu. Dari situ saya tahu dia minta maaf dengan apa
yang terjadi gitu. susah untuk memaafkan dia," imbuh Anna.
Namun apakah Sony akan berubah ?
"Kebiasaan saya abis bangun tidur itu, memang saya minta dibikinin kopi.
Saya udah minta berapa kali, "mah, bikinin kopi, istri saya gak
bikinin,". "Pembantu aja kalau dibilang sekali, "kopi satu", cepat
dibikinnya, ini kamu istri apaan"" aku Sony. Di tengah amarahnya, Sony
bertemu dengan seseorang yang mengajaknya ke kemp khusus laki-laki.
"Dia cuma bilang, "udah kamu ikut", "iya, saya mau ikut". Ketika sampai
di kemp kepriaan, itu dosa-dosa ditelanjangi semua. "Anda ngaku satu,
sembuh satu; Anda ngaku dua, sembuh dua. Kalau Anda ngaku semuanya,
Tuhan pulihkan dan jangan coba-coba Anda sisakan satu karena ketika Anda
sisakan satu itu akan berkembang biak, itu akan merusak dalam kehidupan
Anda," jelas Sony
"Saat itu saya didoakan. Seperti ada sukacita yang lepas, ada satu damai
sejahtera yang tidak bisa digantikan apapun. Saya ingin menjadi seorang
imam dalam rumah tangga, saya mau jadi seorang yang bisa dibanggakan
anak-anak saya dan istri saya," cerita Sony.
Tapi bagaimana dengan Anna? Apakah dia percaya dengan komitmen Sony?
"Rupanya ada sesi peneguhan pernikahan kembali. Nah itu istri diajak
kesana. "Hai, istri, kamu harus mengasihi suamimu, tunduk kepada
suamimu. Inilah suamimu yang diberikan Tuhan, kado yang terindah gitu.
Ngeliat dia, saya udah gak suka lagi gitu. Udah benci gitu sebenarnya,
tapi sesudah Tuhan menegur saya, di situ terbuka mata saya. Saya harus
ampunin dia" ujar Anna.
Menerima pengampunan dari istri membuka mata Sony bahwa Tuhan benar-benar bekerja memulihkan rumah tangganya.
Kian hari hubungan diantara mereka semakin Tuhan pulihkan. Saat ini,
Sony dan Anna dipercaya oleh temannya untuk mengelola sebuah toko.
"Kalau dibandingin dia dulu. Dulu yang begitu brutal, saya rasa dia benar-benar berubah," kata Anna.
"Ada satu hikmat yang Tuhan kasih dalam kehidupan saya, seperti saya
harus banyak bersabar, saya harus punya banyak kasih, harus banyak
mengampuni, saya juga harus banyak belajar bagaimana jadi seorang pria
yang punya karakter, yang tetap tegar di masa sukar. Ketika kita
berharap pada Tuhan, pertolongan tangan Tuhan tidak akan pernah
terlambat," ucap Sony menutup kesaksiannya.