Awas.. " Mengerikan " Jangan Lagi Charge Smartphone Dengan Langkah
Ini..?? Bila Tak Ingin Seperti Ini..!!! Brikut Penjelasanya :
Smartphone memiliki segudang “kepintaran” dibanding dengan ponsel dasar
(fitur phone) yang umum hanya digunakan untuk menelepon dan SMS.
Karena kepintaran itu, smartphone lebih rakus memakan daya dari baterai.
Hp pandai paling banter cuma bertahan sehari dan mesti di-charge
kembali. Tidak sama dengan hp basic yang cukup di-charge seminggu
sekali.
Karena intensitas pemakaian serta kerap di-charge bikin baterai
smartphone bekerja lebih keras. Untuk itu, pemakai harus pas dalam
menjaga baterainya supaya lebih tahan lama.
Nah, berikut empat kebiasaan buruk yang umum dilakukan pengguna dan mesti disetop supaya baterai ponsel tidak cepat rusak.
1. Stop kebiasaan gunakan powerbank
Piranti baterai portabel (powerbank) sering kali jadi penyelamat waktu
baterai smartphone “sekarat”. Tetapi, banyak pemakai yang kerapkali isi
daya lewat powerbank walau tidak sedang darurat dan sebenarnya
memungkinkan menggunakan piranti charger.
Hentikan rutinitas nge-charge smartphone seperti itu. Keseringan memakai
powerbank dapat bikin daya tahan baterai smartphone berkurang.
Tidak seperti charger lewat listrik, powerbank tidak sepenuhnya
mengalirkan daya yang stabil dan sesuai spesifikasi smartphone. Ditambah
lagi dengan adanya banyak beredarnya powerbank dengan kualitas rendah.
Kebiasaan jelek lain yang butuh disetop yaitu men-charge smartphone
memakai laptop atau PC lewat kabel data. Seperti powerbank, arus listrik
dari komputer tidak didesain untuk isi daya smartphone sesuai standar.
Wanita yang tidak berniat tertidur waktu isi lagi power bank yang
tersimpan di dadanya di temukan meninggal Jadi mulai saat ini, cuma
pakai powerbank dan komputer bila betul-betul dalam keadaan darurat.
2. Stop pakai sembarang charger
Piranti charger smartphone dan tablet Android memiliki bentuk yang
seragam hingga kerap dipakai bertukaran untuk semua perangkat.
Padahal, tiap piranti mempunyai charger dengan spesifikasi khusus yang
sesuai dengan jenis perangkat dan kapasitas baterainya. Charger piranti
tablet umumnya memiliki ukuran ampere yang lebih besar.
Charger yang tidak sesuai spesifikasi secara perlahan bakal kurangi
kemampuan baterai smartphone. Jadi, mulai saat ini jangan gunakan
charger tablet untuk isi baterai ponsel. Pakai charger orisinal atau
yang sesuai sama spesifikasi standard hp Anda.
3. Stop nge-charge semalaman
Keadaan ekstrim berbahaya untuk kesehatan baterai smartphone. Men-charge
selalu smartphone yang telah penuh dalam waktu lama tidaklah baik. Yang
kerap dilakukan yaitu men-charge ponsel semalaman.
Smartphone terkini memang telah dilengkapi dengan fitur overharge
protection yang melindungi baterai berhenti di isi saat penuh. Tetapi,
sebagian penelitian mengatakan baterai dapat terjaga kualitasnya bila di
isi tidak sampai penuh 100 %, cukup sampai 80-90 %.
Jadi, tak ada salahnya untuk menghentikan kebiasaan nge-charge semalaman supaya umur baterai dapat lebih panjang.
4. Stop kosong kelamaan
Membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tidak baik lagi. Bila kerap
seperti ini, jadi ketahanan baterai bakal perlahan menurun.
Alasannya, bila baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai
akan “tidur”. Bila tidak cepat-cepat “dibangunkan”, kemungkinan
terburuknya sel itu akan kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari
alat pengisian.
Pengisian daya terbaik, berdasarkan beberapa penelitian, waktu baterai
ada dibawah angka 40 persen, pada kisaran 15 hingga 35 persen.
5. Stop berharap baterai dapat hidup selamanya
Manusia saja hidup cuma sementara, terlebih baterai smartphone.
Kenyataannya, setiap th. ketahanan baterai akan makin menurun. Walau
pengguna sudah merawat baterai dengan benar, tiap-tiap baterai miliki
usia.
Karenanya, janganlah sedih. Bersedialah beli baterai baru untuk
kesehatan smartphone. Tips yang sudah di uraikan cuma dapat memanjangkan
usia baterai, bukanlah membuatnya kekal.
Memang banyak smartphone terbaru yg tidak berikan opsi pengguna untuk
ganti baterai dengan mudah. Untuk itu, silahkan hubungi teknisi atau
pusat layanan terdekat.