Ada kekeliruan berpikir dan prioritas di
antara sebagian kaum Muslimin. Mereka mengunggulkan suatu amalan dan
merendahkan amalan lainnya. Mereka memprioritaskan amalan yang tidak
prioritas dan meremehkan amalan yang seharusnya diutamakan.
Akhirnya, ada satu amalan yang
dijanjikan sebagai pemberat timbangan amal kebaikan di Hari Kiamat tapi
justru diremehkan oleh kebanyakan kaum Muslimin lantaran kurangnya ilmu
dan sebab lainnya.
Disebutkan dalam riwayat Imam
at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Tiada
sesuatu pun yang paling berat dalam timbangan seorang mukmin di Hari
Kiamat selain akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala membenci orang
yang kasar lagi berperangai buruk.”
Berapa banyak oknum kaum Muslimin yang
baik ibadah ritualnya tetapi bermasalah secara akhlak? Mereka melakukan
shalat, puasa, membaca al-Qur’an dan amal shalih lain, tapi bersikap
buruk terhadap keluarga dan tetangganya?
Berapa banyak kaum Muslimin yang sibuk
mengoreksi kaum Muslimin lain hingga dirinya luput melakukan amal? Hanya
dibuk mengkritisi, tapi lupa berbuat baik bahkan sering kali merasa
telah menjadi orang baik.
Dalam riwayat lain dari Imam
at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam juga menyebutkan,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik
amalnya.”
Perhatikanlah, Islam saja tidak cukup.
Ia harus diserta iman yang baik hingga menjadi Mukmin. Dan sebaik-baik
mukmin bukan yang paling tampan wajahnya atau paling banyak hartanya,
tetapi yang paling baik akhlaknya.
Ialah akhlak kepada Allah Ta’ala berupa
sebaik-baik penghambaan yang tiada secuil pun kesyirikan di dalamnya.
Dilanjutkan dengan akhlak kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam
berupa melakukan sunnah-sunnahnya yang mulia meski banyak ujian dan
rintangannya. Kemudian senantiasa meneladani dan mengikuti para ulama
yang merupakan pewaris para Nabi.
Tak bisa dianggap sepele ialah akhlak
kepada sesama. Bermula dari terhadap diri sendiri, orang tua, pasangan
hidup, anak-anak, saudara, masyarakat tempat tinggal, sesama Muslim dan
kepada seluruh umat manusia serta hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya.
Betapa Islam adalah agama yang amat
paripurna. Ia tidak hanya mendidik kaum Muslimin agar baik kepada Allah
Ta’ala, tapi juga harus berperilaku penuh pesona kepada sesamanya.
Dan tidaklah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam diutus, melainkan untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN