Hidup dalam kondisi
sederhana atau serba kekurangan sebaiknya tidak lantas membuat kita
menjadi enggan berbagi. Berbagi memang mengurangi sebagian yang kita
punya, tetapi berbagi dapat menjadikan seseorang lebih bahagia sebagai
umat manusia.
Sadiman (63), pria yang
tinggal di Dusun Ndali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah, mempraktikkan hal itu.
Meski dalam kondisi ekonomi tak terlalu mapan, ia rela berbagi dan bersedekah kepada orang-orang sekitar.
Prinsip pria kelahiran tahun 1952 itu sederhana, yaitu ingin bersedekah kepada orang-orang kaya.
Pemikiran pria yang
kerap disapa Mbah Diman ini sangat kontras dengan pemikiran umum banyak
orang. Pada saat warga miskin berharap uluran tangan dari pihak yang
kaya, Mbah Diman justru berbeda.
Dia berkomitmen untuk bersedekah kepada semua orang dengan menyediakan lestari kehidupan di wilayahnya.
"Saya inign balas budi
saja. Imbal balik, biasanya orang kaya bantu orang miskin, sekarang saya
ingin bantu orang kaya," kata Mbah Diman kepada Kompas.com, belum lama
ini.
Langkah Mbah Diman
memang berbeda. Ia tinggal di Kabupaten Wonogiri yang memang akrab
dikenal sebagai daerah "langganan" kekeringan. Jika musim kemarau
datang, air menjadi barang langka.
Mbah Diman pun sejak
1996 menghibahkan diri menjadi pelestari lingkungan. Ia lalu menanam
sejumlah pohon berbagai jenis di sejumlah hutan milik Perhutani. Pohon
itu ditanam, dirawat, hingga tumbuh besar untuk bisa menyerap air. Tak
terhitung lagi berapa pohon yang telah ditanam.
"Sakniki air mpun katah (Sekarang air sudah banyak), di sini dapat ditanami," ucap dia.
Selain itu, mulai dari
menanam hingga saat ini, tidak ada pohon yang dimanfaatkannya untuk
keperluan pribadi. Semua kerja puluhan tahun itu dihibahkan kepada
masyarakat agar suplai air untuk kepentingan publik bisa terpenuhi.
"Sudah banyak sekali. Saya ndak berani jual," kata suami dari Wagiyem ini.
Mbah Diman pun saat
tengah pekan lalu hadir untuk menyampaikan permintaannya saat Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) eks Karesidenan Surakarta di
Kabupaten Wonogiri.
Ia mengusulkan kepada
pemerintah untuk menyediakan telaga buatan agar bisa menampung air
secara lebih lama. Dengan air, ladang pertanian warga yang biasanya
tandus bisa hidup.
"Saya mintanya embung
(telaga buatan-red), lalu bibit (pohon). Mpun (sudah) dua itu, nanti
kalau banyak-banyak malah enggak terkabul," ujar pria yang menerima
penghargaan Kick Andy Heroes 2016 itu.
Mendapat penghargaan tak lantas membuat Mbah Diman jemawa. Dia menerima penghargaan itu sebagai hal biasa.
Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo yang saat di musrenbang juga sempat meminta Mbah Diman
melantunkan sebuah tembang tentang kelestarian alam. Mbah Diman pun
menyanyikan tembang itu dengan lantunan bahasa Jawa yang halus nan
menyayat hati.
"Judulnya ini, orang miskin membantu orang kaya. Ini sumber panguripan (penghidupan)," kata dia.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN