i - Syaikh Wahid ‘Abdus Salam Bali berkata tentang definisi sihir secara syar’i, “Ibnul Qoyyim berkata, ‘Sihir terjadi karena pengaruh-pengaruh dari ruh-ruh jahat dan reaksi kekuatan-kekuatan alami tubuh manusia terhadapnya’.”
Sihir adalah kesepakatan antara penyihir dengan setan, di mana penyihir
bersepakat melakukan hal-hal yang haram maupun syirik, sebagai
kompensasi dari bantuan dan kepatuhan setan kepadanya menyangkut hal-hal
yang dimintanya.
Jin tidak mau membantu penyihir kecuali bila ada kompensasinya. Jadi,
penyihir dan jin adalah dua makhluk yang berteman akrab dan berjumpa di
atas landasan kemaksiatan kepada Allah.
Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassalam bersabda:
“Sesungguhnya setan itu mengalir di pembuluh darah manusia.”
Adapun dalil-dalil mengenai adanya sihir adalah:
Firman Allah, “Dan dari kejahatan wanita-wanita yang menghembus pada buhul-buhul.” (Al-Falaq [113] : 4)
Al-Qurthubi berkata, “Yakni para wanita penyihir yang menghembus pada
buhul-buhul benang, lantas mereka membacakan mantera-mantera padanya.”
Berikut beberapa cara ringkas membentengi diri dari sihir:
1. Shalat berjamaah. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda:
“Tidak ada tiga orang yang tinggal di satu desa atau di padang sahara,
di mana di tengah-tengah mereka tidak ditegakkan sholat, kecuali setan
pasti menguasai mereka, maka hendaklah kalian berjamaah, karena serigala
itu hanya akan memangsa kambing yang menyendiri.”
2. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah, yang paling baik adalah kurma
Madinah. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa
sarapan pagi dengan tujuh butir kurma ‘ajwah, maka ia tidak akan terkena
bahaya racun dan sihir pada hari itu.”
3.Sihir tidak bisa beraksi dalam tubuh seseorang yang dalam keadaan
wudhu. Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda: “Sucikan tubuh
ini, niscaya Allah menyucikanmu. Jika seorang hamba bermalam dalam
keadaan suci, maka pada bermalamnya itu ia dijaga oleh malaikat di
rambutnya. Setiap kali ia berbalik pada satu saat di malam hari,
malaikat itu berdoa untuknya, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu,
sesungguhnya ia bermalam dalam keadaan suci’.”
4. Membaca ta’awudz ketika masuk WC. Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam
apabila memasuki WC, biasa mengucapkan: “Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepadamu dari setan jantan dan setan betina.”
5. Qiyamul lail. Barangsiapa yang ingin melindungi dirinya dari sihir,
hendaklah bangun di sebagian waktu malam. Nabi Shalallahu’alaihi
Wassalam pernah bertanya tentang seseorang, kemudian dikatakan kepada
beliau, “Ia masih tidur sampai pagi -maksudnya tidak bangun untuk sholat
malam-“, maka Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam bersabda, “Setan telah
mengunci telinganya.”
6. Membaca dzikir-dzikir pagi dan sore, doa masuk masjid dan doa keluar dari masjid.